Rabu, 12 November 2014

Coastal Upwelling

OSEANOGRAFI FISKA -EASTERNINTENSIFICATION-


COASTAL UPWELLING

Upwelling adalah sebuah fenomena di mana air laut yang lebih dingin dan bermassa jenis lebih besar dari dasar lautbergerak ke permukaan akibat pergerakan angin di atasnya. Pergerakan ini umumnya membawa nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan fitoplankton di dekat permukaan laut sehingga memperkaya biomassa di kawasan tersebut. Berdasarkan fakta tersebut, kawasan upwelling dapat diidentifikasi dengan rendahnya temperatur air laut dan tingginya kandungan biomassa. Peningkatan biomassa ini berkontribusi terhadap tingginya hasil perikanan tangkap di kawasan tersebut. Setidaknya 25 persen hasil tangkapan laut dunia berasal dari kawasan yang hanya seluas lima persen dari lautan dunia ini. Tiga kekuatan utama yang menjadi penggerak dari upwelling adalah anginefek Coriolis, dan transport Ekman.




Air yang dibawa naik juga kaya akan nutriens dan daerah pantai tersebut menjadi daerah penangkapan ikan yang sangat penting. Pantai yang mengalami upwelling paling penting ditemukan di sebelah timur arus-arus batas subtropical gyres, yakni Peru/Chili, California, Benguela, dan arus Canary. Arus Somalia, Arab Timur, dan selatan Jawa menghasilkan upwelling musiman.
        
Akibat gesekan angin equator di permukaan laut, dalam konser dengan efek rotasi bumi, menyebabkan air di lapisan permukaan untuk menjauh dari pantai barat daratan benua. Ini air lepas pantai bergerak digantikan oleh air yang upwells, atau mengalir ke permukaan dari kedalaman 50 sampai 100 meter dan banyak lagi. Air Upwelled lebih dingin dan lebih asin daripada air permukaan asli, dan biasanya memiliki konsentrasi yang lebih besar dari nutrisi seperti nitrat, fosfat dan silikat yang merupakan kunci untuk mempertahankan produksi biologis. Hal ini untuk alasan ini bahwa ekosistem laut dalam arus batas timur laut yang sangat produktif, dan mampu mempertahankan tanaman berdiri besar plankton, stok ikan besar seperti sarden dan ikan, dan populasi besar mamalia laut dan burung laut. Arus batas utama timur termasuk Canary dari semenanjung Iberia dan barat laut Afrika, Benguela off barat daya Afrika, Peru off barat Amerika Selatan, dan California Sistem Current off barat Amerika Utara. Variasi apalagi di upwelling lebih musiman dengan periode antar tahunan, karena pergeseran besar-besaran dalam pola angin dan sistem atmosfer, terkait dengan variabilitas populasi ikan dan komponen biologi lainnya dalam ekosistem laut pesisir.
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah.
Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi.
Efek Coriolis adalah pembelokkan arah benda yang bergerak ketika dilihat dari kerangka acuan yang berputar. Benda yang bergerak lurus dalam kerangka berputar, akan terlihat belok oleh pengamat yang diam pada kerangka itu. (lihat gambar)
Efek ini dapat ditunjukkan melalui eksperimen seperti bandul Foucault. Dengan menggantung sebuah bandul dan diayunkan secara terus menerus, arah bandul tersebut tidak lagi pada arah yang sama, dan bergeser ke arah yang lain.
Pada Bumi, efek Coriolis dapat dirasakan untuk pergerakan pada jarak yang jauh dan periode yang panjang, seperti pergerakan udara berskala besar di atmosfer atau air di samudera. Istilah ini berasal dari ilmuwan Perancis Gaspard-Gustave Coriolis (1792).
  •    large-scale wind-driven upwelling in the ocean interior
 Fenomena yang sama terjadi di ekuator. Apapun lokasinya ini merupakan hasil dari divergensi, massa air yang nutrien terangkat dari lapisan bawah dan hasilnya ditandai oleh fakta bahwa pada daerah ekuator di pasifik memiliki konsentrasi fitoplankton yang tinggi.
  • Upwelling associated with eddies

Upwelling dalam skala besar juga terjadi di Southern Ocean. Di sana, dipengaruhi angin yang kuat dari barat dan timur yang bertiup mengelilingi Antarctika, yang mengakibatkan perubahan yang signifikan terhadap aliran massa air yang menuju ke utara. Sebenarnya tipe ini masih termasuk ke dalam coastal upwelling. Ketika tidak ada daratan antara Amerika Selatan dengan Semenanjung Antartika, sejummah massa air terangkat dari lapisan dalam. Dalam banyak pengamatan dan sintesis model numerik, upwelling samudra bagian Selatan merupakan sarana utama untuk mengaduk material lapisan dalam ke permukaan.Beberapa model sirkulasilaut menunjukkan bahwa dalam skala luas upwelling terjadi di daerah tropis, karena didorong tekanan air mengalir berkumpul ke arah lintang rendah dimana terdifusi dengan lapisan hangat dari permukaan.
  • Topographically-associated upwelling
Upwelling juga bisa disebabkan oleh tropical cyclone yang melanda suatu wilayah laut, biasanya apabila bertiup dengan kecepatannya kurang dari 5 mph (8 km/h).
  •  Broad-diffusive upwelling in the ocean interior.
Upwelling tipe jenis ini dihasilkan oleh perangkat yang menggunakan energi gelombang laut atau konversi energi panas laut untuk memompa air ke permukaan. Perangkat seperti telah dilakukan untuk memproduksi plankto.
Non-oceanic upwelling
Upwellings juga terjadi di lingkungan lainnya, seperti danau, magma dalam mantel bumi. Biasanya akibat dari konveksi.
Menurut Dahuri et al. (1996) Upwelling dapat dibedakan menjadi beberapa  jenis, yaitu :
  1. Jenis tetap (stationary type), yang terjadi sepanjang tahun meskipun intensitasnya dapat berubah-ubah. Tipe ini terjadi merupakan tipe upwelling yang terjadi di lepas pantai Peru.
  2. Jenis berkala (periodic type) yang terjadi hanya selama satu musim saja. Selama air naik, massa air lapisan permukaan meninggalkan lokasi air naik, dan massa air yang lebih berat dari lapisan bawah bergerak ke atas mencapai permukaan, seperti yang terjadi di Selatan Jawa.
  3. Jenis silih berganti (alternating type) yang terjadi secara bergantian dengan penenggelaman massa air (sinking).  Dalam satu musim, air yang ringan di lapisan permukaan bergerak keluar dari lokasi terjadinya  air naik  dan air lebih berat di lapisan bawah bergerak ke atas kemudian tenggelam, seperti yang terjadi di laut Banda dan Arafura.
Untuk memahami materi Coastal Upwelling secara spesifik klik Proses Coastal Upwelling (By : Adil Nurdiman)

Daftar Pustaka :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar